Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Marah pada Ruhut Sitompul, Rizal Ramli: Kalau Kau Ada Jiwa Pancasila, Tak Berhak Hina Warna Kulit



BACANEWS.ID - Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul, belum lama ini menyoroti ucapan aktivis HAM, Natalius Pigai, terkait ucapan selamat natal yang disampaikan oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

Dalam pernyataannya, Ruhut menilai Natalius Pigai asal bicara terhadap dalam menanggapi sikap Gus Yaqut tersebut.

“Natalius Pigai Aku saja yg penganut Kristen malas mengucapkan Selamat Natal utk Mu, krn congor kau asbun asal bunyi apalagi Menteri Agama RI ha ha ha kaca saja takut lihat gantengnya kau MERDEKA,” tulis Ruhut Sitompul di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Merasa tersinggung dengan pernyataan Ruhut tersebut, Ekonom Senior, Rizal Ramli, menilai politisi PDIP tersebut kurang ajar karena menghina orang Papua.

“Eh @Ruhutsitompul kau sudah ganteng kali rupaya? Sampai kau kurang ajar menghina @NataliusPigai2 orang Papua?” ujar Rizal Ramli dalam cuitannya.

Menurutnya, Ruhut tak seharusnya melontarkan ujaran yang dianggap sebagai hinaan terhadap fisik seseorang.

“Klo kau ada sedikit jiwa Pancasila, kau tak berhak menghina orang beda suku dan warna kulit? Macam sudah hebat kali si Poltak ini???” tutur Rizal Ramli.

Seperti diketahui, sebelumnya Natalius Pigai sempat melontarkan tanggapannya terkait ucapan selamat Natal yang disampaikan oleh Menteri Agama, Gus Yaqut.

Dalam cuitannya, Natalius menyarankan agar Gus Yaqut fokus terhadap tugasnya sebagai Menag.

Sementara itu, Menteri Agama pada 25 Desember 2020 lalu memberikan ucapan selamat Natal kepada umat yang merayakan.

Hal ini selaras dengan pernyataannya yang ingin menjadi menteri untuk semua agama yang ada di Indonesia.

Gus Yaqut juga sempat mengutarakan isu yang dianggapnya sebagai tantangan dalam menjalani tugas sebagai seorang menteri.

Menurutnya, intoleransi dan ujaran kebencian merupakan dua masalah yang ingin ia berantas di Tanah Air.

“Tantangan kita saat ini adalah menghadapi hate speech dan sikap intoleransi, termasuk terorisme, ini yang mesti dihindari,” ujar Yaqut Cholil Qoumas dalam pernyataannya pada 26 Desember 2020 lalu, seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.