Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MUI: Mimpi Kok Dipolisikan, Emangnya Tugas Polisi Mengamankan Mimpi?



BACANEWS.ID - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas heran dengan dilaporkannya Haikal Hassan gara-gara cerita mimpi bertemu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

“Pertanyaan saya, kok mimpi orang bisa dipolisikan? Emangnya tugas polisi juga mengurusi dan mengamankan mimpi-mimpi orang?” kata Anwar kepada awak media, Selasa (15/12/2020) malam.

Anwar menilai bisa saja seseorang bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad. Hal itu, menurutnya, menjadi keinginan setiap umat Islam.

Jika ada orang yang bermimpi bertemu Rasulullah, menurutnya, adalah anugerah. Tidak udah dipersoalkan.

“Kalau Ustadz Haikal menyatakan bahwa beliau pernah bermimpi ketemu Rasulullah lalu kok kita ribut. Ya (seharusnya) alhamdulillah. Dia bisa bermimpi ketemu Rasulullah,” lanjutnya.

Sebelumnya, Haikal Hassan dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Gara-garanya, pendakwah yang akrab disapa Babe Haikal itu menceritakan mimpinya bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Menurut pelapor, cerita itu adalah berita bohong karena tidak ada buktinya. (Baca: Cerita Mimpi Bertemu Rasulullah, Haikal Hassan Dilaporkan ke Polda Metro Jaya)

“Iya itu dilaporkan mengenai mimpi Rasulullah kemarin. Dia kan bilang kemarin bahwa semua orang yang dalam ceramahnya itu beberapa menit, itu kan bilang semua orang yang berduka itu didatangi sama Rasulullah. Itu konteksnya di situ dari narasi satu kalimat itu sudah menurut kita itu udah ada berita bohongnya. Karena nggak mungkin semua orang yang berduka itu didatengi Rasulullah,” kata Husein Shihab, selaku pelapor, Selasa (15/12/2020).

Husein menambahkan, pernyataan Haikal Hasan yang disampaikan saat memberikan ceramah di pemakaman 6 laskar FPI itu menyesatkan.

“Iya menyesatkan. Menyesatkan orang dengan berita bohong itu. Orang akan percaya dengan berita seperti itu. Padahal kan harus dibuktikan bener nggak omongannya Haikal,” tandasnya.

Sumber: tarbiyah.net