Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UAS Di Teror Dan Di Ancam Di penjarakan, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Justru Ikut Berkomentar



BACANEWS.ID - Ustadz Abdul Somad (UAS) mengakui diancam akan dipenjarakan saat dinilai membela Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).

UAS mengaku tidak takut walaupun telah diteror melalui pesan WhatsApp (WA) yang mengingatkannya untuk jangan berpihak.

"Kemarin saya dapat WA, isinya mengingatkan beberapa ustaz sudah masuk tahanan. Besok-besok, saya katanya yang bisa saja ditahan," ujar UAS melalui YouTube Safari UAS.

Dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, pernyataan UAS tersebut dikomentari Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.

Menurut Musni Umar, wajar jika belakangan banyak orang yang takut dalam mengucapkan pendapat atau keberpihakannya terhadap satu hal.

"Tentu wajar kalo sekarang ini banyak yang takut, apalagi banyak ancaman, saya beberapa waktu yang lalu bertemu dengan beberapa akademisi, mereka juga menyatakan tidak berani ngomong, sangat hati-hati karena situasinya seperti ini, dan ternyata UAS sudah mendapatkan tekanan," ucapnya seperti dikutip dari kanal YouTube Musni Umar, Sabtu, 11 Desember 2020.

Namun Musni Umar mengingatkan, jangan karena hal ini masyarakat Indonesia malah takut berbicara.

"Saya kira kita tidak perlu takut berbicara, tinggal cara kita menyampaikan, apakah kita menyampaikan itu menyerang pribadi atau institusi itu tidak boleh, kita hanya boleh menyampaikan kebenaran, kejujuran, dan keadilan," tuturnya.

"Karena itu perintah agama, dalam Al-Qur'an disebutkan, hendaklah kalian menjadi satu umat yang menyeru, memanggil, dan mengajak untuk berbuat amar makruf dan mencegah perbuatan yang tidak baik, yaitu nahi mungkar," katanya.

Perintah Alquran

Seperti dikutip dari jaktimnews.pikiran-rakyat.com, Musni Umar menjelaskan, Al-Quran telah memerintahkan semua orang, termasuk cendekiawan dan ilmuwan untuk menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit.

"Tapi sekali lagi cara menyampaikannya menurut saya yang harus lebih arif dan bijaksana, kalau kita bijaksana, tidak menyebut orang, tidak mendiskreditkan orang, itu tidak jadi masalah," ucapnya.

Menurutnya apa yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad itu wajar karena tidak merugikan siapa pun.

"UAS mendukung dan membela HRS, tentu dia tidak menjelekan siapa pun, dia hanya menyampaikan pembelaannya mengapa dia bela, karena kebaikannya, keberaniannya, ketulusannya, dan itu wajar saja disampaikan, InsyaAllah aman," tuturnya.

Lebih lanjut Musni Umar juga menegaskan jika masyarakat tetap takut lalu bagaimana ke depannya. Oleh karena itu menurutnya, cara penyampaian pendapat di tengah konflik ini sangat penting untuk diperhatikan.

"Karena dalam negara demokrasi, kalau kita takut terus bagaimana? jadi kita sekali lagi, kita berbicara dan menyampaikan dengan cara yang sebaik-baiknya dan cara yang bijak serta nasihat yang baik, kita tidak boleh tidak bicara, karena bicara itu adalah sangat penting di dalam rangka membawa suatu kebaikan," tutup Musni Umar.

Sebelumnya, UAS pun menanggapi status tersangka HRS atas dugaan kasus pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat pada 14 November 2020 lalu.