Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sempat tak Ngaku, Nursaman Benarkan Bertemu Risma, dan Namanya Bukan 'Kastubi' seperti Rilis Kemensos




BACANEWS.ID - Nursaman (68) sempat tak mengakui dirinya merupakan gelandangan yang viral gegara dikunjungi Mensos Risma saat blusukan.

Wartawan VIVA.co.id mengunjungnya pada Rabu (6/1) dan menunjukkan fotonya saat ditemui Risma di depan sebuah ruko berpintu merah dan juga foto saat sedang makan di warung.

"Enggak ada, saya enggak ketemu Mensos. Hari-hari di sini (tempat jualan kelapa muda," katanya saat ditemui di Jalan Minangkabau, Tebet, Jakarta Selatan.

Hari ini Kamis (7/1), dalam rilis yang dimuat CNNIndonesia.com, Nursaman mengakui mengakui dirinya didatangi Menteri Sosial Tri Rismaharini di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (4/1).

"Iya itu saya, waktu Senin, ketemu orang pakai baju putih (Risma) di Jalan Sudirman," kata Nursaman kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/1).

Dalam rilis resmi Kemensos, tak ada tunawisma bernama Nursaman yang ditemui Risma. Saat itu, Risma menemui gelandangan bernama Faisal, Kastubi, dan Fitri.

Nursaman menegaskan bahwa namanya bukanlah Kastubi. Dalam foto Kemensos, sosok yang disebut Kastubi mirip dengan Nursaman.

Namun, Nursaman tak menjawab banyak saat ditanya soal pertemuannya dengan Risma pada Senin lalu.

Sementara itu, beberapa orang di sekitar lokasi bahkan mengingatkan Nursaman untuk tak langsung mengakui foto tersebut.

"Jangan iya-iya aja lu, ini bukan mau dikasih uang, liat baik-baik itu di foto, lu apa bukan," kata seorang juru parkir kepada Nursaman.

Nursaman hanya mengatakan dirinya menolak dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis "Pangudi Luhur", Bekasi.

"Enggak mau dibawa ke Bekasi. Seenaknya di kampung orang, saya enggak mau," ujarnya.

Ia kemudian tidak lagi menjawab pertanyaan apapun yang diajukan CNNIndonesia.com.

Aksi blusukan Risma menuai banyak pertanyaan dari masyarakat, khususnya warga Ibu Kota. Pasalnya, Risma menemukan gelandangan di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, yang diketahui steril dari tunawisma.

Dalam aksinya hari itu, Risma menemukan tiga orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), yakni Faisal, Kastubi, dan Fitri.

Salah satu di antaranya, yaitu Kastubi yang disebut mirip dengan seorang penjual poster Soekarno di kawasan Pasar Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. []