Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Vietnam dan Thailand Negara Terbaik Tangani Covid, Indonesia Urutan 85 di Bawah Bangladesh



BACANEWS.ID - Penanganan COVID-19 sejak setahun terakhir oleh sejumlah negara diteliti oleh Lowy Institute.

Tim peneliti yang berbasis di Sydney, Australia itu menjadikan 98 negara di seluruh dunia sebagai sampel.

Hasilnya, sejumlah negara dinyatakan sebagai yang paling baik menangani COVID-19.

Urutan pertama ditempati New Zealand dengan skor 94.4. Urutan kedua diisi Vietnam dengan skor 90.8, kemudian Taiwan dengan skor 86.4 dan Thailand dengan skor 84.2.

Sementara itu, Indonesia terlihat bertengger di urutan 85 alias urutan 13 dari bawah.

Sedangkan Brazil dinyatakan sebagai negara dengan penanganan COVID-19 terburuk karena menempati posisi terbawah dengan skor 4.3.

Di atasnya ada Meksiko dengan skor 6.5, kemudian Colombia dengan skor 7.7, lalu Iran dengan skor 15.9 dan Amerika Serikat dengan skor 17.3.

Penelitian ini tidak menyertakan China akibat kurangnya data yang tersedia untuk umum.

"Beberapa negara telah menangani pandemi lebih baik daripada yang lain, tetapi kebanyakan negara kalah bersaing hanya dengan tingkat kinerja yang kurang baik," tulis laporan tersebut.

Negara-negara dengan populasi kurang dari 10 juta penduduk memiliki keuntungan tersendiri.

"Secara umum, negara-negara dengan populasi yang lebih kecil, masyarakat yang kompak dan aturan ketat yang secara komparatif mampu lebih unggul menghadapi krisis global seperti pandemi," tulis laporan itu.

Secara total, penanganan pandemi di 98 negara dievaluasi dalam 36 minggu menggunakan data yang tersedia hingga 9 Januari 2021.

Laporan tersebut mencatat rata-rata 14 hari dari angka harian baru dihitung untuk kasus yang dikonfirmasi, kasus yang dikonfirmasi perjuta orang, kematian yang dikonfirmasi, kematian yang dikonfirmasi perjuta orang, kasus yang dikonfirmasi sebagai proporsi tes dan tes per 1.000 orang.

Penelitian ini menunjukkan bahwa negara-negara di Asia Pasifik paling berhasil menangani pandemi dibandingkan Eropa dan Amerika Serikat.

Laporan dirilis ketika infeksi COVID-19 telah melampaui 100 juta dengan lebih dari 2 juta kematian di dunia.

"Tingkat perkembangan ekonomi atau perbedaan dalam sistem politik antar negara memiliki dampak yang lebih kecil pada hasil daripada yang kerap diasumsikan atau dipublikasikan," tulis laporan tersebut. []