Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Demokrat Surati Jokowi terkait Kelakuan Moeldoko: Apa Benar Prosedur dari Pak Lurah?



BACANEWS.ID - Politikus Partai Demokrat Andi Mallarangeng menjelaskan alasan ketua umum partainya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Apa Kabar Indonesia di TvOne, Selasa (2/2/2021).

Diketahui sebelumnya AHY menyebut ada percobaan kudeta dari dalam dan luar Partai Demokrat.

Pernyataan itu turut menyeret pejabat tinggi yang kini berada di pemerintahan Jokowi, yakni Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Menurut Andi Mallarangeng, Moeldoko sempat bertemu dengan sejumlah tokoh yang diduga hendak merencanakan makar terhadap Partai Demokrat.

"Kalau dia bilang itu (kapasitasnya sebagai) Moeldoko sendiri, coba lihat bajunya pakai lencana apa dia sekarang itu?" tanya Andi Mallarangeng, menyinggung saat itu Moeldoko memakai lencana KSP.

"Waktu dia bilang konferensi pers itu pakai lencana pejabat tinggi negara. Selalu dia bilang dirinya ini Moeldoko," katanya.

"Posisinya adalah KSP, lingkaran dalam Istana," tambah mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini.

Ia menilai Moeldoko secara sukarela dan aktif terlibat dalam pertemuan yang dilakukan di sebuah hotel di Kuningan, Jakarta Selatan pada 27 Januari 2021.

Tidak hanya itu, Andi menyebut Moeldoko sudah melakukan manuver politik.

"Kalau dia melakukan gerakan politik sementara posisinya sudah posisi politik," ucap Andi.

"Pertanyaannya, bagaimana kita bedakan ini? Pribadi Moeldoko atau posisinya sebagai KSP?" lanjutnya.

Berbekal alasan itu, Partai Demokrat menyurati Jokowi untuk memberi klarifikasi.

Ia juga menyinggung kemungkinan keterlibatan Jokowi dalam tindakan Moeldoko.

"Makanya kita mikir surat, Ketua Umum AHY mengirimkan surat menanyakan kepada Pak Presiden Jokowi. Menanyakan, mencari klarifikasi apa benar ada prosedur dari Pak Lurah (Jokowi)?" tanya Andi.

"Mudah-mudahan enggak benar. Artinya kalau begitu cuma Pak Moeldoko saja, nih," jelas dia.

Tidak hanya itu, ia menilai tindakan makar semacam ini layaknya manuver politik yang umum terjadi di Orde Baru.

"Tapi ini 'kan perilaku kekuasaan model Orde Baru," komentar Andi.

Andi menambahkan, ia menyoroti Moeldoko berperan aktif dengan datang langsung ke lokasi pertemuan.

Diketahui pertemuan itu dihardiri kader aktif Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun, Moeldoko, para Ketua DPC Partai Demokrat Kalimantan Selatan, dan eks kader Muhammad Nazaruddin. []