Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

JK: Kalau Sekadar Tanya Saja Sudah Tak Boleh, Bagaimana Mau Kritik?



BACANEWS.ID - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), meminta para pihak tidak salah mengartikan pertanyaannya terkait cara mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. JK menyebut pertanyaan yang dilontarkannya mewakili kegelisahan masyarakat dan bertujuan untuk kebaikan pemerintah itu sendiri.

JK berharap agar para pihak tidak usah terlalu reaktif menanggapi pertanyaannya tersebut. Sebab, menurutnya dalam sebuah pemerintahan demokrasi, kritik adalah hal yang sangat penting sebagai bagian dari koreksi jalannya roda pemerintahan.

"Apabila pemerintahan ingin berjalan secara demokratis, maka penting ada check and balancing dan apa yang saya kemukakan itu berwujud pertanyaan dan itu wajar, bahwa bagaimana dong caranya mengkritik tanpa dipanggil polisi?" kata JK dalam keterangan tertulisnya berjudul 'JK : Kalau Sekedar Bertanya Saja Sudah Tidak Boleh, Bagaimana Mau Mengkritik', Senin (15/1/2021).

JK lalu menyinggung soal pendengung (buzzer) yang banyak menjadi sorotan.

"Itu murni pertanyaan dan banyak menanggapinya secara berbeda beda terutama buzzer-buzzer ini kan? Ini kesannya bertanya saja tidak boleh, apalagi mengkritik. Padahal pertanyaan saya sederhana sekali, yaitu bagaimana caranya mengkiritik," kata dia.

JK juga mengapresiasi penjelasan dari pihak pemerintah yang disampaikan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman yaitu tentang cara menanggapi mengkritik. Dia meminta pertanyaannya tak disalahartikan dengan bermacam-macam tafsir.

"Saya berterima kasih sudah dijawab pemerintah melalui Jubir Presiden, Saudara Fadjroel dan itu penting sehingga masyarakat apalagi aktivis sudah tahu bagaimana caranya mengkritik dengan baik, ini penting karena maksud saya bertanya seperti itu dan itu betul-betul keluar dari hati saya, adalah ingin melihat bagaimana caranya agar pemerintah ini baik dan masyarakat juga baik, jangan disalahartikan dan diberi tafsir yang macam-macam," jelas JK.

JK juga meminta agar para pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar sejalan dengan keinginan Presiden yang meminta masyarakat untuk mengkritiknya. JK mengatakan pertanyaan soal cara mengkritik agar tak dipanggil aparat perlu mendapat penjelasan.

"Sekarang presiden sendiri yang membuka peluang untuk kritik itu dan itu bagus sekali. Tapi caranya harus dijelaskan supaya baik untuk pemerintah dan baik untuk masyarakat. Jadi apakah saya salah kalau mengajukan suatu pertanyaan? Nah dari situ lihat, bisa lihat karakter mereka yang mempersoalkan pertanyaan tersebut itu artinya mereka antikritik dan bertentangan dengan Jokowi, para buzzer-buzzer itu," tegas JK.(dtk)