Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Najwa Shihab tak pakai jilbab, Ulama NU: Hukumnya memang tak wajib



BACANEWS.ID - Ulama Nahdlatul Ulama (NU) Sukron Makmun mengomentari maraknya persoalan aturan jilbab di salah satu sekolah negeri di Padang. Padahal bagi muslim, kata dia, memakai jilbab hukumnya tak wajib. Dia lantas mencontohkan presenter Najwa Shihab yang juga tak pakai jilbab.

Seperti apa penuturannya? Lebih lanjut Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Banten itu menguraikan jika jilbab itu sebenarnya soal fesyen saja.

Sebab wajib atau tidaknya memakai jilbab bagi seorang wanita muslim, sebenarnya masih jadi perdebatan di kalangan ulama, alias belum ada satu kata pasti. Dia berpandangan kalau jilbab sebenarnya sebagai sesuatu yang tak wajib.

“Suka-suka saja, kalau cantiknya pakai jilbab silakan, kalau tidak ya silakan,” kata Sukron Makmun saat berbincang live di saluran Tagar TV, dikutip Jumat 29 Januari 2021.

Sukron kemudian bercerita sewaktu dia tinggal di Mesir. Dia melihat bagaimana putri Syekh Ali Jum’ah tidak memakai jilbab.

Padahal beliau adalah mufti nasional dari Mesir itu sendiri. Di mana Syekh Ali menyatakan tak memaksa putrinya untuk pakai jilbab.

Sukron mengatakan, hal yang sama juga berlaku pada ulama-ulama zaman dulu, di mana istri-istrinya memakai pakaian biasa saja. Tidak ada yang mengharuskan orang memakai pakaian tertutup seperti sekarang ini, harus menutup aurat seluruh badan.

Dia lalu mencontohkon keluarga ulama Indonesia tidak memakai jilbab. “Lihat saja keluarga Buya Hamka, tokoh-tokoh muslimat NU dan istri-istri kiai NU, pakai kerudungnya juga biasa,” katanya lagi.

Najwa Shihab saja tak pakai jilbab

Contoh berikutnya dia lalu menyasar pada tokoh ulama Indonesia pertama yang memiliki spesialis tafsir Qur’an yakni Quraish Shihab. Ya, anaknya presenter Najwa Shihab juga tak pakai jilbab.

Padahal, di satu sisi, orang sadar betul jika sang ayah dari Najwa adalah ulama besar yang sangat dihormati masyarakat di Tanah Air.

“Ya itu biasa saja. Quraish Shihab, kita tahu bagaimana reputasi keagaamaan beliau. Dan beliau juga tidak memaksa Najwa Shihab untuk pakai jilbab. Lalu adiknya Najwa, Nahla Shihab, juga tak pakai jilbab kok,” katanya.

Baginya jilbab memang sebuah kebebasan. Hal yang sama juga turut berlaku di keluarga Sukron Makmun. Katanya, sang istri memang berjilbab, namun adiknya hingga kini tak berjilbab.

Pada kesempatan itu, Ulama NU tersebut kemudian menjabarkan bagaimana awal mula penggunaan jilbab berkembang di negeri Arab, sampai akhirnya masuk ke Indonesia. Jika berbicara asbabun nuzulnya, itu tercantum pada surat Al Ahzab ayat 59.

“Dahulu di Madinah, ketika masih diselimuti padang pasir, banyak perempuan yang untuk buang air mesti bersembunyi di padang kurma. Jadi banyak sekali perempuan yang masih belum nyaman, sebab ketika itu banyak orang nakal, terutama para budak,” kata dia.

Nah, untuk menyelamatkan mereka dari upaya jahat para budak yang nakal, maka dipakailah jilbab untuk menjelaskan identitas mereka.

Sebab dengan berhijab, para budak bisa langsung menebak kalau mereka wanita terhormat. Sehingga mereka lantas tak bakal berani mengganggu.