Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Netizen Puji Jakarta Tidak Banjir meski Hujan Deras, Apa Sih yang Dilakukan Anies?



BACANEWS.ID - Hujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa malam hingga Rabu pagi ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun menjadi sorotan netizen .

Hampir semua warganet membahas hujan di Jakarta. Namun netizen malah memuji kinerja Gubernur Anies lantaran, tidak ada banjir meski hujan deras.

“Jakarta pusat hujan lebat sjk jam 00:14 WIB sampai 02:45 msh cukup deras. Alhamdulillah tdk banjir. Notifikasi aplikasi JAKI berkali2 memberi update ketinggian air & potensi banjir di daerah2 ttt dilengkapi no tlp yg bs dihubungi 24 jam Aplikasi JAKI bagus bgt @DKIJakarta Trims,” tulis akun @WAHYU_UNIFORM, dikutip Rabu (3/2/2021).

Akun lainnya @keutamaan01 mengaku heran dengan warganet yang suka menjelekkan kinerja Gubernur Anies.

“Jakarta ujan terus tp ga banjir, proud of this. cuma suka heran sama yg suka jelekin Anies, giliran ada bagusnya mah diem, giliran ada jelek dikit lgsg di ekspos, dijelekin kya apa tau, hih!!,” kata @keutamaan01.

Sementara, akun resmi Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat melaporkan apabila menemukan genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI.

“Jakarta diguyur hujan semalaman. Jika teman-teman menemukan/ mengalami keadaan darurat, membutuhkan bantuan silakan untuk hubungi Call Center 112. Bila menemukan genangan/ banjir, segera lapor melalui fitur JakLapor pada aplikasi JAKI,” tulis akun @dkijakarta.

Lantas apa saja sebenarnya yang dilakukan Gubernur Anies untuk mengantisipasi banjir di Jakarta pada saat musim hujan?

Melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Gubernur Anies telah mengantisipasi banjir dengan pengerukan baik saluran mikro, ataupun mikro lewat program gerebek lumpur, lalu pemeliharaan pompa, pembebasan lahan, dan pembangunan sumur resapan. Termasuk kolam ulakan yang berfungsi sebagai penampungan air sementara ketika hujan lokal terjadi.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengklaim bahwa program antisipasi musim hujan 2021 telah dilakukan sejak awal 2020.

“Kami juga punya 8.000 pasukan yang siap mengantisipasi genangan. Masing masing kecamatan ada 40 petugas yang sudah berjaga ketika mendung datang,” jelasnya.

Untuk sumur resapan, saat ini sudah terbangun 2.974 sumur resapan untuk pencegahan banjir di DKI Jakarta. Adapun 2.974 titik sumur resapan tersebut dikerjakan oleh tujuh instansi wilayah masing-masing di DKI Jakarta.

Dinas SDA membangun 975 titik, Sudin SDA Jakarta Selatan 570 titik, Sudin SDA Jakarta Timur 456 titik sumur resapan. Sudin SDA Jakarta Pusat membangun 359 titik, Sudin SDA Jakarta Barat 352 titik, Sudin SDA Kepulauan Seribu membangun 132 titik, dan di Kawasan Monas dibangun 130 titik sumur resapan

“Sumur resapan diharapkan tidak hanya mengurangi volume air dari limpasan hujan, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan air di musim kemarau,” ujarnya.

Sementara itu, Anies mengungkapkan, DKI Jakarta telah menyiapkan pompa stasioner sebanyak 487 unit di 178 lokasi. Salah satu pengendalian air yang cukup penting di Jakarta adalah rumah pompa Pluit yang berlokasi di Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang terus dioperasikan secara optimal untuk pengendalian banjir di daerah hilir Jakarta, yaitu Jakarta Utara.

“Saat ini terdapat 10 unit pompa dan enam unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personel,” kata Anies yang dikutip dari akun Instagram miliknya @aniesbaswedan.

Anies menilai, memasuki musim hujan keberadaan pompa merupakan bagian terpenting dalam pengendalian banjir Jakarta. Pemprov DKI Jakarta akan selalu memastikan kesiapan pompa di rumah pompa, sehingga diharapkan tidak ada masalah saat pengoperasian di musim hujan.