Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diajak Ikut Kudeta AHY, Gatot Nurmantyo: Saya Dibesarkan oleh Pak SBY, Saya Balas dengan Begini?

BACANEWS.ID - Mantan Panglima TNI, Jenderal Purn Gatot Nurmantyo rupanya juga pernah diajak untuk ikut dalam gerakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrar.

Itu disampaikan Gatot lewat instagram nurmantyo_gatot miliknya.

Seperti diketahui, internal Partai Demokrat sedang panas. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan terlihat murka saat menggelar jumpa pers di kediamannya Cikeas, Bogor, Jumat 5 Maret 2021 malam.

SBY menyikapi peristiwa Kongres Luar Biasa (KLB) yang dibuat para mantan kader Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam KLB tersebut, KSP Moeldoko didaulat sebagai ketua umum.

Mungkin Anda menyukai ini:

Nah, Gatot Nurmantyo mengaku juga sempat diajak mengkudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Ajakan tersebut dilakukan sebelum dilakukan KLB Sumut yang menetapkan Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.

Saat diajak, Gatot mengaku langsung teringat kenangan di Istana.

Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sempat diajak dalam kudeta AHY. Bahkan, dia juga mengungkapkan salah satu visi yang didengarnya pada orang-orang kudeta tersebut.

“Banyak yang bertanya kepada saya, ‘Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi…’. Ya saya bilang ‘Siapa sih yang enggak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar, kan dia mengangkat Presiden, segala macam kaya gitu’. Ada juga yang datang sama saya,” kata Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

“Respon Bapak? Respon Bapak gimana?,” tanya Arief.

“Datang, ‘Wuh menarik juga’ saya bilang. Gimana prosesnya? Begini pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, ‘Bapak nanti pasti deh begini, begini’. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu,” jelas Gatot Nurmantyo.


Teringat SBY

“Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini loh ‘Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu. Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana ‘Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat’. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan. ‘Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja Selamat’. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi,” ungkapnya.

“Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkelkan rakyat?,” sambungnya lewat instagram.