Nazaruddin Beri Uang ke Peserta KLB PD, Kubu Moeldoko: Salahnya di Mana?
BACANEWS.ID - Nama mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin disebut sempat memberikan tombokan sejumlah uang kepada para kader peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, Deli Serdang yang kecewa.
Terkait itu, penggagas KLB menilai tak ada yang salah dari langkah Nazaruddin tersebut.
Salah satu penggagas KLB Demokrat Deli Serdang, Hencky Luntungan, mengatakan bahwa tak ada yang perlu dipermasalahkan soal Nazaruddin yang memberikan sejumlah uang kepada para kader peserta KLB. Menurutnya, itu hanya urusan pribadi karena konteksnya berbagi.
"Iya enggak apa-apa kalau orang memberikan uang memang salahnya dimana?," kata Hencky saat dihubungi Suara.com, Selasa (9/3/2021).
Hencky kemudian membantah jika uang yang diberikan Nazaruddin tersebut memang sebagai iming-iming untuk para kader tetap bertahan ikut KLB Deli Serdang. Ia menilai, hal itu hanya untuk berbagi.
"Enggak, nggak ada (iming-iming)," tuturnya.
Diberi Uang Nazaruddin
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin sempat beri sejumlah uang ke peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, Deli Serdang, Sumut, yang kecewa.
Hal itu disampaikan Mantan Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Kotamobagu, Gerald Pieter Runtuthomas, melalui sebuah video testimoni yang dipertontonkan langsung dihadapan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran pengurus partai di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2021).
Awalnya Gerald menyampaikan, awal bagaimana dirinya bisa membelot ikut rombongan KLB Deli Serdang yang kekinian diketuai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia mengaku diajak oleh mantan kader Demokrat melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.
Ia mengaku ajakan pertama ikuti KLB tersebut sempat ia tolak. Namun ia kemudian dirayu akan diberikan uang sebesar Rp 100 juta. Namun, ia mengklaim, usai ikuti acara tersebut hanya diberikan uang Rp 5 juta saja.
Sontak hal tersebut membuat dirinya merasa tertipu dan menyesal. Namun, kekecewaannya tersebut sempat diredam oleh mantan Bendum Demokrat M Nazaruddin.
"Saya ikut yang pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB kami memberontak karena tidak sesuai harapan tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," kata Gerald dalam video testimoninya.
Tak sampai di situ, Gerald mengklaim, Nazaruddin pun melakukan hal yang sama terhadap kader dari daerah lain yang sempat menjadi peserta.
"Kedua dari Papua mereka lakukan lagi pemberontakan tiba-tiba diamankan oleh pak Nazaruddin begitu juga daerah lain terakhir Sulawesi Utara salah satunya saya," tuturnya.
Kendati begitu, Gerald mengaku sempat menolak uang pemberian dari Nazaruddin lantaran merasa telah melawan Ketua DPC Demokrat karena membelot. Namun, ia dipanggil oleh Nazaruddin dan diberikan uang Rp 5 juta.
"Sehingga dipanggil dan ditambah uang Rp 5 juta total kita dapat uang Rp 10 juta," ujarnya. (*)
Terkait itu, penggagas KLB menilai tak ada yang salah dari langkah Nazaruddin tersebut.
Salah satu penggagas KLB Demokrat Deli Serdang, Hencky Luntungan, mengatakan bahwa tak ada yang perlu dipermasalahkan soal Nazaruddin yang memberikan sejumlah uang kepada para kader peserta KLB. Menurutnya, itu hanya urusan pribadi karena konteksnya berbagi.
"Iya enggak apa-apa kalau orang memberikan uang memang salahnya dimana?," kata Hencky saat dihubungi Suara.com, Selasa (9/3/2021).
Hencky kemudian membantah jika uang yang diberikan Nazaruddin tersebut memang sebagai iming-iming untuk para kader tetap bertahan ikut KLB Deli Serdang. Ia menilai, hal itu hanya untuk berbagi.
"Enggak, nggak ada (iming-iming)," tuturnya.
Diberi Uang Nazaruddin
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin sempat beri sejumlah uang ke peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, Deli Serdang, Sumut, yang kecewa.
Hal itu disampaikan Mantan Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Kotamobagu, Gerald Pieter Runtuthomas, melalui sebuah video testimoni yang dipertontonkan langsung dihadapan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran pengurus partai di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2021).
Awalnya Gerald menyampaikan, awal bagaimana dirinya bisa membelot ikut rombongan KLB Deli Serdang yang kekinian diketuai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia mengaku diajak oleh mantan kader Demokrat melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.
Ia mengaku ajakan pertama ikuti KLB tersebut sempat ia tolak. Namun ia kemudian dirayu akan diberikan uang sebesar Rp 100 juta. Namun, ia mengklaim, usai ikuti acara tersebut hanya diberikan uang Rp 5 juta saja.
Sontak hal tersebut membuat dirinya merasa tertipu dan menyesal. Namun, kekecewaannya tersebut sempat diredam oleh mantan Bendum Demokrat M Nazaruddin.
"Saya ikut yang pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB kami memberontak karena tidak sesuai harapan tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," kata Gerald dalam video testimoninya.
Tak sampai di situ, Gerald mengklaim, Nazaruddin pun melakukan hal yang sama terhadap kader dari daerah lain yang sempat menjadi peserta.
"Kedua dari Papua mereka lakukan lagi pemberontakan tiba-tiba diamankan oleh pak Nazaruddin begitu juga daerah lain terakhir Sulawesi Utara salah satunya saya," tuturnya.
Kendati begitu, Gerald mengaku sempat menolak uang pemberian dari Nazaruddin lantaran merasa telah melawan Ketua DPC Demokrat karena membelot. Namun, ia dipanggil oleh Nazaruddin dan diberikan uang Rp 5 juta.
"Sehingga dipanggil dan ditambah uang Rp 5 juta total kita dapat uang Rp 10 juta," ujarnya. (*)