Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rakyat Kritik Jokowi ke Pernikahan Aurel-Atta: Nikah Orang Kecil Dipersulit


BACANEWS.ID - Banyak paradoks di Indonesia, salah satunya pernikahan Aurel dan Atta Halilintar yang dihadiri Presiden Jokowi sampai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Sementara pernikahan rakyat kecil terus dibatasi dan dibubarkan Satpol PP.

Begitu kritik musikus Fiersa Besari mengawali tweet kritiknya ke resepsi pernikahan mewah Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah.

Cuitan Fiersa Besari tersebut bahkan mendapat respons dari Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti. Ibu Susi membalas cuitan tersebut dengan emotion mencium.

Fiersa Besari juga menyinggung contoh lain yang paradoks, seperti mudik yang dilarang. Tapi di sisi lain, pemerintah membuka destinasi pariwisata secara serentak.

"Banyak paradoks di negeri ini. Mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak. Penutupan jalan raya, tapi malah macet di sana-sini.

Izin resepsi masyarakat dipersulit, tapi pernikahan seleb dihadiri langsung oleh pemimpin negara.

"Ah, tapi saya tahu apa. Cuma rakyat jelata," tulis Fiersa di media sosialnya.

Bukan cuma Fiersa Besari, advokat Indonesia yang juga ketua Partai Pandai, Farhat Abbas juga menyindir resepsi tersebut.

Menurut Farhat, seharusnya Jokowi tidak menghadiri acara berbau bisnis alias berbayar atau mendapat endorse tersebut.

"Suana pernikahan terasa HUT RI, saran buat Presiden @jokowi @bamsoetpedia @prabowo dalam perayaan acara yg sifatnya berbau bisnis alias berbayar/beriklan/Live, sebaiknya pejabat negara tidak hadir sebagai pendukung acara tersebut, karena agak mengganggu konstitusional dan kenegarawanan lain halnya kalo hanya acara biasa atau rakyat biasa. Maaf Dr Farhat Abbas - Ketum PANDAI," tulis akun instagram Farhat Abbas.

Masih dikutip dari Terkini.id, banyak netizen lain yang sindir pernikahan itu. Salah satunya ada akun @mazzini_gsp yang tampak memberi sindiran super sarkastis di media sosial Twitter.

Netizen tersebut membandingkan antara pernikahan masyarakat biasa dan pernikahan Atta-Aurel yang merupakan pasangan tenar dengan banyak kenalan pejabat.

Menggunakan sarkasme, ia menyebut bahwasanya pernikahan artis tenar yang punya kenalan pejabat tentunya tak berpotensi penularan Corona, berbeda dengan masyarakat biasa yang pasti rentan akan penularan virus sehingga harus dibubarkan.

"Pernikahan artis tenar yang ada kenalan pejabat tinggi, jelas tak berpotensi ada penularan virus corona," tulisnya, dikutip terkini.id pada Minggu, 4 April 2021 via Twitter.

"Tapi kalau masyarakat biasa, pernikahannya rentan berpotensi penularan virus corona makanya dibubarankan. Terima kasih pemerintah atas antisipasi penyebaran Covid-19 (emoji love tiga buah)," pungkasnya.

Selain beberapa kalimat sindiran, ia juga mengunggah sejumlah tangkapan layar berita yang memperlihatkan Presiden Jokowi hadiri pernikahan Atta-Aurel dan berita tentang pembubaran pernikahan masyarakat biasa oleh Satgas Covid-19 dan polisi.

Cuitan tersebut kontan menarik perhatian sejumlah netizen lainnya dengan beragam opini mereka.

"Emang pejabat masih takut Covid? Disumpah pake kitab suci yang hukumannya dari tuhan aja kaga ada yang takut," komentar pedas akun @hellkugz, dikutip terkini.id pada Minggu, 4 April 2021.

"Kalian aneh gk si? Pejabat2 pada dateng cuma buat resepsi nikahan public figure ga jelas. Kenapa gk ngurusin permasalahan rakyat kecil? Malah ngehadirin acara yg gk patuh prokes," timpal akun @thefuckinruism.

"Kesel bgt pas liat pak joko sama pak bowo di nikahan aurel atta, mikir keras urgensinya dimana sampe menteri dan presiden harus dateng disaat kaya gini," tutur akun @imvibbyy.

"Kan corona hanya untuk warga biasa (emoji tertawa). Yang "dianggap" gak taat protokol kesehatan padahal tiap hari pake masker, semprot alkohol smpai mabok, hidung juga berkali kali dicolok buat test swab," ujar akun @zpoenah.

Namun, ada netizen melampirkan sebuah tangkapan layar yang menampilkan alasan bahwa Atta-Aurel memang melakukan hal terkait prokes yang sulit untuk dilakukan masyarakat biasa.