Ceramah di Gereja Disorot Netizen, Gus Miftah: Orang Islam Dikafir-kafirkan
BACANEWS.ID - Setelah mengunggah videonya ceramah di gereja, Gus Miftah rupanya tak hanya mendapat sanjungan, tetapi juga cemooh.
Terlihat pada salah satu unggahannya di story, seorang warganet menuding bahwa pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman ini menunjukkan toleransi yang kebablasan.
Menanggapi ramainya komentar negatif warganet, Gus Miftah memberi respons santai lewat sebuah video dengan pebisnis sekaligus politikus Ahmad Sahroni.
"Kemarin kan ramai nih gara-gara ceramah gua di gereja, padahal kemarin diajak sama Pak Gubernur, terus gua disuruh orasi kebangsaan soal kerukunan. Kalau menurut gua sih biasa gitu lo. Ya begitulah Indonesia," kata Gus Miftah di video yang ia unggah pada Sabtu (1/5/2021).
Namun, Ahmad Sahroni menilai ceramah Gus Miftah di gereja itu luar biasa karena baginya jarang ada ustaz yang memberi ceramah di tempat ibadah pemeluk agama selain Islam.
Dengan ceramah tersebut, kata Ahmad Sahroni, Gus Miftah telah mengamalkan modernisasi agama lewat silaturahmi kebangsaan, yang menurutnya perlu dicontoh pemuka agama lainnya.
Gus Miftah pun menambahkan, saat dirinya ceramah di gereja, kala itu tidak ada kegiatan ibadah
"Itu konteksnya bukan ibadah. Itu peresmian gereja. Makanya saya bilang, silaturahmi kita dengan Tuhan ya salat. Silaturahmi kita dengan nabi, selawat. Silaturahmi kita sama anak bangsa, ya Pancasila," tegas pendakwah yang juga dikenal kerap mengisi ceramah di kelab malam hingga lokalisasi ini.
Ia pun menyelipkan curhat colongan alias curcol saat menanggapi komentar warganet itu.
Dirinya mengaku tak jarang dibilang kafir karena menuntun ratusan orang untuk masuk Islam.
"Lha kita yang biasa menuntun syahadat orang, ratusan orang syahadat sama saya. Gara-gara itu, saya dikafir-kafirin, bro. Itulah bedanya dakwah zaman sekarang dengan zaman dulu. Kalau zaman dulu dakwah itu meng-Islam-kan orang kafir, kalau sekarang mengkafir-kafirkan orang Islam," tutur Gus Miftah.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah, meresmikan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/4/2021).
Kedatangan Anies dan Gus Miftah disambut oleh Pendeta Muda (Pdm) Johan Sunarto. Johan mengatakan, kedatangan Anies dan Gus Miftah untuk menyaksikan acara penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama RW 015 Penjaringan, Jakarta Utara, sekaligus meresmikan gedung GBI Amanat Agung.
Terlihat pada salah satu unggahannya di story, seorang warganet menuding bahwa pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman ini menunjukkan toleransi yang kebablasan.
Menanggapi ramainya komentar negatif warganet, Gus Miftah memberi respons santai lewat sebuah video dengan pebisnis sekaligus politikus Ahmad Sahroni.
"Kemarin kan ramai nih gara-gara ceramah gua di gereja, padahal kemarin diajak sama Pak Gubernur, terus gua disuruh orasi kebangsaan soal kerukunan. Kalau menurut gua sih biasa gitu lo. Ya begitulah Indonesia," kata Gus Miftah di video yang ia unggah pada Sabtu (1/5/2021).
Namun, Ahmad Sahroni menilai ceramah Gus Miftah di gereja itu luar biasa karena baginya jarang ada ustaz yang memberi ceramah di tempat ibadah pemeluk agama selain Islam.
Dengan ceramah tersebut, kata Ahmad Sahroni, Gus Miftah telah mengamalkan modernisasi agama lewat silaturahmi kebangsaan, yang menurutnya perlu dicontoh pemuka agama lainnya.
Gus Miftah pun menambahkan, saat dirinya ceramah di gereja, kala itu tidak ada kegiatan ibadah
"Itu konteksnya bukan ibadah. Itu peresmian gereja. Makanya saya bilang, silaturahmi kita dengan Tuhan ya salat. Silaturahmi kita dengan nabi, selawat. Silaturahmi kita sama anak bangsa, ya Pancasila," tegas pendakwah yang juga dikenal kerap mengisi ceramah di kelab malam hingga lokalisasi ini.
Ia pun menyelipkan curhat colongan alias curcol saat menanggapi komentar warganet itu.
Dirinya mengaku tak jarang dibilang kafir karena menuntun ratusan orang untuk masuk Islam.
"Lha kita yang biasa menuntun syahadat orang, ratusan orang syahadat sama saya. Gara-gara itu, saya dikafir-kafirin, bro. Itulah bedanya dakwah zaman sekarang dengan zaman dulu. Kalau zaman dulu dakwah itu meng-Islam-kan orang kafir, kalau sekarang mengkafir-kafirkan orang Islam," tutur Gus Miftah.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah, meresmikan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/4/2021).
Kedatangan Anies dan Gus Miftah disambut oleh Pendeta Muda (Pdm) Johan Sunarto. Johan mengatakan, kedatangan Anies dan Gus Miftah untuk menyaksikan acara penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama RW 015 Penjaringan, Jakarta Utara, sekaligus meresmikan gedung GBI Amanat Agung.