Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Klaster Covid-19 Muncul di Kampung Presiden Jokowi, Gibran: Saya Kecolongan


BACANEWS.ID - Klaster Covid-19 muncul di RT 006 RW 007 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo yang diduga berasal dari acara buka bersama.

Lokasi itu masih satu kampung dengan kediaman pribadi Presiden Jokowi di Jalan Kutai Utara, RT 8 RW 7, Kelurahan Sumber.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun angkat bicara. Dia mengaku kecolongan dengan munculnya klaster penularan Covid-19 tersebut.

“Saya mohon maaf kemarin kecolongan yang di Sumber. Semoga tidak terulang lagi saya mohon ke warga ditahan dulu halal bihalal dan silaturahmi kita belajar dari Sumber itu (dugaan penyebab buka puasa bersama),” kata Gibran dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Selasa (18/5/2021).

Gibran meminta masyarakat mewaspadai munculnya klaster keluarga maupun antartetangga. Keduanya muncul karena mengabaikan protokol kesehatan.

“Piknik, halal bihalal ke tempat saudara harus kita perhatikan juga. Yang kita perhatikan klaster keluarga dan memastikan di Solo, zona hijaunya benar-benar hijau dengan memperbanyak testing,” ucapnya.

Gibran menyebut salah satu langkah yang dilakukan adalah menggelar uji swab massal di mall, tempat wisata, dan pasar pada libur Lebaran lalu. Tes swab antigen acak dilakukan guna menekan persebaran.

Sejauh ini, sambungnya, tidak ditemukan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari uji acak.

“Dari awal saya kan menyarankan yang namanya halal bihalal silaturahmi ditunda dulu, halal bihalal secara online dulu,” tegas dia.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan kasus tersebut kali pertama diketahui pada Selasa (11/5/2021) dimana terdapat satu keluarga yang terkonfirmasi positif Corona sebanyak 7 orang.

Kemudian pada Rabu (12/5/2021), jumlah warga yang tertular bertambah menjadi 20 orang di mana seorang di antaranya bergejala. Seorang yang bergejala dirujuk ke rumah sakit (RS) sementara sisanya dikirim ke Asrama Haji Donohudan.

Lalu pada Senin ini, bertambah lagi 5 orang sehingga totalnya menjadi 25 orang.

“Dari 5 orang itu 4 bergejala dan dirawat di RS, kemudian satu orang isolasi mandiri,” kata dia, kepada wartawan, Senin siang.

Ahyani kembali menyebut penularan disebabkan lantaran antartetangga di kawasan itu mengabaikan protokol kesehatan dan sempat berbuka puasa bersama. Terlebih, mereka berbagi toilet komunal yang semakin meningkatkan risiko penularan.

“Selain Sumber, ada Danukusuman tapi enggak sebanyak itu. Dan saya enggak dapat laporan dari Kelurahan Danukusuman. Sama, komunitas buka bersama juga. Penambahan kasus itu membuat seluruh Satga Jaga Tangga harus aktif terus, jangan sampai bikin klaster baru. Kami juga bakal menggiatkan swab massal berkala. Setiap terjadi klaster kami langsung sigap, kasus baru protap (prosedur ketetapan) tetap sama, dan sebagainya,” tandasnya.[sc]