Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BEM UI Dipanggil Rektorat Karena Kritik Jokowi, Fahri Hamzah: Rupanya Mental Orba Pindah Ke Rektorat UI

BACANEWS.ID - Pemanggilan Badan Eksekutif Universitas Indonesia oleh pihak Rektorat karena unggahan meme dan kritikan BEM UI kepada Presiden Jokowi disorot oleh Fahri Hamzah.

Politisi yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu angkat bicara melalui laman Twitter pribadinya, Minggu (27/6).

Fahri bercerita, saat kuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1994 dirinya dan dua temannya yang menjadi wartawan kampus harus dipanggil oleh pihak rektorat.

Sebabnya, Fahri membuat berita yang berisi kritikan terhadap pembangunan gedung Rektorat yang megah. Bahkan saat itu, cerita Fahri korannya akhirnya dibredel oleh Rektorat.

"Tahun 1994 aku dan teman2 mahasiswa wartawan koran kampus #WartaUI menulis headline “Kritik Pembangunan Rektorat UI yang Megah”. Kami dipanggil dan Koran kami dibredel di era Orba," demikian cuitan Fahri, Minggu (27/6).

Fahri menjelaskan bahwa beberapa tahun kemudian akhirnya orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto selama 32 tahun lebih tumbang.

"Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental orba pindah ke Rektorat UI mengancam mahasiswa. Malu ah!" demikian cuitan Fahri.

Dalam unggahan sebelumnya, BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo adalah presiden yang suka mengobral janji manis.

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis akun @BEMUI_Official dikutip redaksi, Minggu (27/6).

Beberapa hal yang disinggung BEM UI di antaranya soal Revisi UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), janji penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kerinduan didemo mahasiswa, serta beberapa lainnya.

"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk 'lip service' semata. Berhenti membual, rakyat sudah mual!" kritik BEM UI.[rmol]