Film Nussa Disebut Kampanyekan Taliban, Ini Balasan Keren Sutradara Film
"Ah b*c*t. Bukti enggak ada, diajak nonton enggak berani datang. Tapi ya sudah, saya enggak mau menghambat penghasilan Anda dengan menggoreng-goreng isu identitas dan polarisasi. Monggo dilanjut sampai kapalan," cuit Angga saat melakukan perang Twitter dengan Eko Kunthadi, pada Ahad, 20 Juni 2021.
Ia selanjutnya mencuitkan kalimat yang lebih menohok untuk meledek Eko. "Saya sabar kok. Enggak overestimate orang macam Eko. Lah wong film terakhir saya yang nonton di bioskop 2,3 juta orang. Bayar lho. Yang ngeRT Tweet Eko Kuntadhi paling mentok ribuan, setengahnya bot," cuitnmya kemarin.
Sehari sebelumnya, Eko mencuitkan kalimat yang mencoba menggiring opini kepada para pengikutnya. Ia mengunggah gambar poster Nussa - Rara yang mengenakan gamis dan berhijab, lalu disandingkan dengan seorang anak berbaju gamis sedang mengikuti demonstrasi. "Representasi pakaian pria Nussa - Rara. Akan seperti ini gambaran anak Indonesia di mata dunia?" cuitnya.
Angga pun membalas cuitan itu. "Ah elo ayam sayur, Eko. Diajak nonton dan diskusi langsung sama gue, enggak nongol hidung lo. Mengkonfirmasi untuk tidak datang. Ayam sayur kayak lo cuma berani sembunyi di balik jempol. Enggak cukup punya nyali dan intelektualitas buat berdebat," tulisnya.
Ia menjelaskan, undangan sudah diberikan kepada Eko untuk menonton film kartun ini. Tapi Eko menolak dengan alasan film ini kerja bareng dengan pendakwah Felix Siauw. "Saya orang yang terbuka dan respect dengan sikap berseberangan, saling tidak sepakat dan berbeda pendapat. Itu indahnya demokrasi," cuitnya.
Di cuitan pengguna Twitter lainnya, Angga menjelaskan tak perlu dengan kekerasan untuk meladeni celotehan Eko. "Enggak perlu kekerasan. Film itu ide. Kalau enggak sependapat karena belum nonton, ya diajak nonton. Habis nonton, idenya mau dikomentari, dikritik, ya monggo," balasnya.
Menurut Angga, konsekuensi dari sebuah karya yang dipublikasikan adalah siap untuk dikomentari dan dikritik sepanjang orang yang mengritik sudah menonton, membaca, mendengar, atau melihatnya. "Tapi kalau ruangnya ogah dimanfaatkan lalu beraninya bersembunyi di balik jempol, ya ayam sayur," cuitnya meledek cuitan Eko yang belum-belum sudah menuduh tanpa mau menonton film itu dulu.
Angga Sasongko selanjutnya menegaskan, film animasi panjang pertama Visinema dan The Little Giantz itu mendapatkan apreasi dari dunia perfilman internasional. "Puji Tuhan sudah mulai diapresiasi. Dipilih kurator untuk World Premier di Bucheon Internasional Film Festival bulan depan. Salah satu festival terbaik di Asia. Terima kasih," tulisnya sambil menunjukkan poster film Nussa dipromosikan di festival film itu. [Tempo]
Ah bacot. Bukti gak ada, diajak nonton ga berani dateng. Tapi ya sudah, saya gak mau menghambat penghasilan anda dg memggoreng2 isu identitas dan polarisasi.
— VCAMPUS.ID (@anggasasongko) June 20, 2021
Monggo dilanjut sampe kapalan. 😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛
Saya mau langsung jelasin kamu gak berani dateng. Saya jelasin di twitter kamu ndambleg.
— VCAMPUS.ID (@anggasasongko) June 20, 2021
Ayam sayur kayak kamu itu, mau membanggakan apa sih?
Petok... Petok... Petokkk... 🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔
Saya sabar kok. Gak overestimate orang macam Eko. Lah wong film terakhir saya yang nonton di bioskop 2.3 juta orang. Bayar lho.
— VCAMPUS.ID (@anggasasongko) June 20, 2021
Yang ngeRT tweet @eko_kuntadhi paling mentok ribuan, setengahnya bot. 🤭🤭🤭🤭🤭🤭 https://t.co/mZR7pay5sB
Film animasi NUSSA akan World Premiere di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFFAN2021). Salah satu festival terbesar dan bergengsi di Asia.https://t.co/2UFiS9msXe pic.twitter.com/7Jac6WaPZh
— VCAMPUS.ID (@anggasasongko) June 16, 2021
Kami undang resmi baik-baik. Kami ajak nonton PRIVATE. Gratis. Disewain studio PREMIERE XXI di Plaza Senayan. Kursi enak; Supaya lihat produknya dulu sebelum menuduh. Lihat ceritanya. Kualitas animasinya. Mau diajak diskusi santai sama kreator, nggak mau, maunya lanjut ngebacot. https://t.co/j9KDIy8Mlr
— JUMBO - Debut Saya Di Visinema Animation. SEGERA! (@Adriandhy) June 20, 2021