Kabar Duka dari Gus Miftah
BACANEWS.ID - Pendakwah, Gus Miftah tengah sukhaekha. Ia kehilangan yang telah dianggap seperti adik yang bernama Awan. Gus Miftah ditinggal pergi oleh sang manajer , Jumat, 25 Juni 2021.
Gus Miftah mengunggah swa foto dengan akun Instagramnya. Dalam unggahan tersebut, Gus Miftah mengucap duka dan menumpahkan rasa kehilangannya.
"Innalillahi Wa Inna ilaihi rojiun………
Abah sayang sama kamu wan, tapi Allah lebih sayang sama kamu wan," tulis Gus Miftah.
Gus Miftah masih ingat bagaimana perjuangan Awan untuk membantu santri dan pondok pesantren. Almarhum banyak membantu agar para santri bisa makan, minum dan menimba ilmu dengan layak. Bukan hanya itu, Awan sering mengurusi keperluan pribadi Gus Miftah.
" Sebagian besar waktumu kamu habiskan untuk ngurusi Ngaji abah dan pekerjaan untuk besarkan pondok kita.
Bahkan urusan pribadi abah kamu juga urus semua… abah buka puasa apa? Sahur pakai apa? Minta dibawain apa? Dll ," tulis Gus Miftah.
Gus Miftah mengakui, tujuan hidup hanya mengejar ridho Allah dengan cara berbakti ke pondok pesantren. Gus Miftah merasa kehilangan, sahabat, duka dan orang yang selalu membantu aktifitas dakwahnya.
" Hari ini, tepat sebelum sholat jum berlangsung kamu dipanggil Allah wan…. Kamu tinggalkan Abh, anak isteri dan Adek-Adek santrimu ," kata Gus Miftah.
Gus Miftah meminta warganet yang melihat unggahan tersebut untuk mengirim doa untuk dikirim. Gus Miftah berkali-kali meninggalkan emoji menangis tanpa memikirkannya.
" Kamu dipanggil Allah dihari yang baik ini dengan kondisi covid ..... Allah tinggikan derajatmu dengan akhir hidup husnul khotimah insya Allah... alfatihah ," tulis Gus Miftah.
Kolom komentar berisi rasa duka dan doa untuk saya. Gus Miftah tidak bisa menghantarkan jenazah untuk istirahat terakhirnya,. Ia mengunggah video sebagai pengingat untuk terus berdoa. tangisan sahabat untuk mengenang yang masih berduka dan sangat kehilangan.
Gus Miftah mengunggah swa foto dengan akun Instagramnya. Dalam unggahan tersebut, Gus Miftah mengucap duka dan menumpahkan rasa kehilangannya.
"Innalillahi Wa Inna ilaihi rojiun………
Abah sayang sama kamu wan, tapi Allah lebih sayang sama kamu wan," tulis Gus Miftah.
Gus Miftah masih ingat bagaimana perjuangan Awan untuk membantu santri dan pondok pesantren. Almarhum banyak membantu agar para santri bisa makan, minum dan menimba ilmu dengan layak. Bukan hanya itu, Awan sering mengurusi keperluan pribadi Gus Miftah.
" Sebagian besar waktumu kamu habiskan untuk ngurusi Ngaji abah dan pekerjaan untuk besarkan pondok kita.
Bahkan urusan pribadi abah kamu juga urus semua… abah buka puasa apa? Sahur pakai apa? Minta dibawain apa? Dll ," tulis Gus Miftah.
Gus Miftah mengakui, tujuan hidup hanya mengejar ridho Allah dengan cara berbakti ke pondok pesantren. Gus Miftah merasa kehilangan, sahabat, duka dan orang yang selalu membantu aktifitas dakwahnya.
" Hari ini, tepat sebelum sholat jum berlangsung kamu dipanggil Allah wan…. Kamu tinggalkan Abh, anak isteri dan Adek-Adek santrimu ," kata Gus Miftah.
Gus Miftah meminta warganet yang melihat unggahan tersebut untuk mengirim doa untuk dikirim. Gus Miftah berkali-kali meninggalkan emoji menangis tanpa memikirkannya.
" Kamu dipanggil Allah dihari yang baik ini dengan kondisi covid ..... Allah tinggikan derajatmu dengan akhir hidup husnul khotimah insya Allah... alfatihah ," tulis Gus Miftah.
Kolom komentar berisi rasa duka dan doa untuk saya. Gus Miftah tidak bisa menghantarkan jenazah untuk istirahat terakhirnya,. Ia mengunggah video sebagai pengingat untuk terus berdoa. tangisan sahabat untuk mengenang yang masih berduka dan sangat kehilangan.