Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengejutkan! Mulai Terjawab, Kenapa Prabowo "Harus" Gabung Pemerintah



MULAI TERJAWAB TOH, KENAPA PAK PRABOWO "HARUS" GABUNG PEMERINTAH?

By Azwar Siregar

Sebenarnya ini kerjaan Adinda Dahnil Anzar Simanjuntak dan para Jubir Partai Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Tapi ya, sementara biarlah saya yang mewakili. Cuma saya ingatkan, saya hanya Relawan biasa yang kebetulan tampan. Itu saja.

Salah satu alasan, kenapa Pak Prabowo harus menelan "harga diri" dan merendahkan hati, masuk ke Koalisi Pemerintahan, adalah demi Kedaulatan dan Marwah Bangsa.

Pak Prabowo Subianto itu Prajurit Asli. Darahnya berwarna Merah dan Tulangnya berwarna Putih. Benar-benar Merah Putih sejati. Dia adalah anak kandung Ibu Pertiwi. Bagaimanapun para Pengkhianat di Negeri ini mencoba untuk menyingkirkannya menjauh dari Tanah Air, tapi beliau tetap kembali.

Kalau hanya demi kehidupan pribadi. Pak Prabowo bisa saja menghabiskan sisa hidupnya di Yordania. Hidup mewah ala Kerabat Sultan. Karena Raja Yordania adalah sahabat dekatnya. Anak cuma satu. Sudah bisa hidup mandiri. Apalagi yang beliau cari?

Tapi Ibu Pertiwi menangis. Kedaulatannya berkali-kali sudah digagahi Negara Asing. Tubuh Ibu Pertiwi penuh luka dan borok hampir tergadai. Lautan dan ikan-ikan dicuri Nelayan Asing. Dikawal Kapal Perang. Para Nelayan kita ikut menangis. Menyaksikan kekayaan Negeri ini yang seharusnya bisa mensejahterakan hidup mereka tapi malah dinikmati orang lain.

Pak Prabowo harus menelan harga diri. Harus rela dibully dan dicaci-maki. Ikhlas dicap Pengkhianat. Dianggap bangsat oleh para pendukungnya sendiri.

Tidak semua rakyat bisa memahami langkah dan tujuan besar beliau. Pengorbanan yang harus beliau berikan demi Kedaulatan Tanah Air kita.

Seperti nasihat beliau kepada Bang Anies Baswedan.

"Dalam perjuangan besar untuk Merah Putih dan Bangsamu, tidak boleh ada ruang untuk perasaan pribadi..." (Prabowo Subianto).

Ya, beliau bergabung dengan Pemerintahan. Jadi Menteri Pertahanan. Dibawah Mahfud MD. Menko Polhukam. Kalau hanya untuk kepentingan diri sendiri, Pak Prabowo bisa saja meminta jadi Menkopolhukam. Secara Politik nilai tawar Mahfud MD ngga ada apa-apanya dibandingkan beliau. Karena Mahfud bukan Ketua Partai. Cuma Calon Wapres yang ketiban "prank". Bekas Ketua Tim Kampanye Pak Prabowo di Pilpres 2014.

Tapi semuanya demi Tujuan Besar. Membenahi dan memodernisasi Militer Indonesia demi Kedaulatan Bangsa dan Negara.

Kalau beliau tetap memilih jadi Oposisi seperti di tahun 2014, seperti keinginan sebagian dari kita, apa beliau bisa membenahi perlengkapan militer kita?

Apa beliau bisa meminta untuk melengkapi Alutsista kita?

Apa beliau bisa mewujudkan cita-cita kita menjadi Negara yang berdaulat?

Beberapa Menhan setelah Pak Harto, semuanya cuma omong kosong belaka. Apa yang sudah dilakukan oleh Mahfud MD, Agum Gumelar, Matori Abdul Djalil, Juwono Sudarsono, Purnomo Yusgiantoro, dan Ryamizard Ryacudu?

Cuma Kapal-kapal Selam bekas yang akhirnya memakan Korban para Prajurit terbaik kita!

Laut kita bolong dimana-mana. Ikannya dicuri Nelayan China. Hasilnya kemudian dijual lagi ke Negara kita, apa ngga gila itu?

Kedaulatan Udara kita juga diam-diam dan berkali-kali dilanggar pihak Negara asing.

Apakah anda sudah tahu, kalau wilayah Udara Batam dan sekitarnya selama ini "dikuasai" oleh Singapura?

Sehingga Pesawat Indonesia harus minta izin kepada otoritas penerbangan Singapura jika hendak terbang dari Tanjungpinang ke Pekanbaru. Begitu juga ke Pulau Natuna, Batam dan penerbangan di kawasan selat Malaka.

Jadi maafkan Pak Prabowo kalau dianggap harus melanggar "Surat Wasiat" dan jadi "Pengkhianat" Pendukungnya di Pilpres 2019. Beliau "berkhianat" ke kita demi Tujuan Besar. Salah satunya menjaga kedaulatan Bangsa dan Negara.

Tapi mohon di catat, Pak Prabowo tidak akan pernah mengkhianati Bangsa dan Negaranya.

Saya bangga tetap bersamamu Jenderal !!!


#TY