Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bukan Pengkhianatan, Isu Mundurnya Menteri karena Rasa Malu atas Kegagalan Jokowi

BACANEWS.ID - Hilangnya kepercayaan rakyat kepada Presiden Joko Widodo memungkinkan para menterinya akan mundur karena malu atas kegagalan Jokowi.

Begitu analisa yang disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.

Menurut Muslim, jika ada gelagat menteri-menteri mundur dari kabinet, dianggapnya bukan sebagai pengkhianatan.

"Justru para menteri itu bisa jadi anggap Presiden Jokowi sudak tidak dianggap oleh rakyat," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/7).

Selain itu kata Muslim, wibawa Presiden Jokowi juga runtuh karena gagal menangani pandemi Covid-19 dan gagal menangani persoalan keterpurukan ekonomi.

"Dua isu itu adalah hal yang sangat penting saat ini. Tapi nampaknya Jokowi gagal atasi dan tangani dua faktor tersebut. Akibatnya rakyat hilang kepercayaan sehingga desakan mundur menggema di mana-mana. Mahasiswa, para tokoh dan masyarakat lantang suarakan agar Jokowi mundur sekarang ini juga," jelas Muslim.

Sehingga kata Muslim, adanya niatan mundur dari para menteri diakibatkan karena rasa malu atas kegagalan Jokowi.

"Bisa jadi niatan mundur para menteri-menteri itu akibat malu atas kegagalan Presiden Jokowi. Dan mundur para menteri adalah konsekuensi logis dari sebuah tanggung jawab atas kegagalan yang ada," pungkas Muslim.

Sinyalemen adanya menteri yang akan berkhianat dan akan mundur dari kabinet diendus oleh Arief Poyuono.

Selaku sahabat Jokowi, Arief mencium benih-benih pengkhianatan karena ketidakpuasan atas penangan Covid-19.

“Saya berharap jangan ada menteri-menteri di kabinet dan orang orang lingkaran Jokowi melakukan pengkhiantan terhadap Jokowi saat pemberlakuan PPKM Darurat dalam penanganan dan penanggulangan Covid 19,” ujar Arief Poyuono, Kamis (8/7). [rmol]