Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MUI Lambat, Ade Armando Siap Pindah Agama



BACANEWS.ID - Lambatnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa vaksin Covid-19 membuat geram Dosen komunikasi UI-UPH, Ade Armando.

"Kalau syarat divaksin harus non-muslim, saya pindah agama deh...," kata Ade di akun Twitternya @adearmando1 yang dilihat rri.co.id, Jumat (8/1/2021).

Postingan Ade mendapat reaksi beragam dari warganet.

"Auto murtad atau manual murtad om?? Bagi saya pribadi, agama itu suatu privacy, keyakinan yg ga bisa dipaksa2 dan ga bisa di... Pokoknya susah mau dijelaskan dan diterjemahkan.. jadi pls JANGAN KEPO NANYA AGAMA APA," tulis @hbennedict.

"Lemah kali imanmu bang, cuma hanya untuk vaksin rela pindah agama. Agama kok dijadikan bahan candaan. Candaan mu udah melampaui batas bang, udah menuju ke arah kekufuran bang. Istigfar bang !!!," timpal @ansharikelana.

"Memang aneh...dikit2 lari ke agama,kapan majunya negara ini kalau pemikiran masyarakatnya kayak gini ya? Beragama harus,sebagai pedoman hidup...cuma satu jangan sampai mabuk agama. Imi yg payah!" tulis @kariwinardi.

"Saya mau ikut divaksin walau tdk ada firman dari MUI yg maha kuasa tentang halal haramnya vaksin tsb...," tegas @boecharikarim.

Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh menyampaikan bahwa tim auditor MUI telah menuntaskan pelaksanaan audit lapangan terhadap vaksin CoronaVac, vaksin Covid-19 produksi perusahan Sinovac, Selasa (5/1/2021).

Selanjutnya, Komisi Fatwa akan melaksanakan Sidang Pleno Komisi untuk membahas aspek syar’i. Sidang Pleno tersebut dilaksanakan pasca menerima laporan, penjelasan, dan pendalaman dari tim auditor.

“Dalam kasempatan pertama, tim auditor akan merampungkan kajiannya dan akan dilaporkan ke dalam Sidang Komisi Fatwa,” ujarnya, Selasa (05/01) malam seperti dikutip dari laman mui.or.id.

Kiai Niam memaparkan, pasca kepulangan tim audit MUI dari Beijing, tim menunggu beberapa dokumen yang masih belum lengkap. Hari ini, dokumen-dokumen kehalalan itu sudah diterima dari Sinovac melalui surat elektronik. Sedangkan, audit lapangan itu telah dilakukan di perusahaan Sinovac di Beijing dan Biofarma di Bandung.

Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan mulai pekan depan. Presiden akan menjadi orang pertama di tanah air yang disuntik vaksin Covid-19 tersebut.

"Tapi kita masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan proses kajian halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)," kata Jokowi dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (7/1/2021).