Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalam Kajian, Peta Jalan Pendidikan Masih Tanpa Kata 'Agama'


BACANEWS.ID - Meski sempat menuai protes dari berbagai pihak, Visi Pendidikan pada Peta Jalan Pendidikan 2035 yang masih dalam kajian belum juga mengakomodasi kata 'agama'.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri, dalam acara yang disiarkan di Youtube Kemendikbud RI, Kamis (15/4), mengatakan visi tersebut masih dalam kajian.

Ia kemudian memaparkan isi Visi Pendidikan yang diwacanakan dalam arah jalan pendidikan ke depan. Isi visi tersebut berbeda dari Visi Pendidikan yang sebelumnya dimuat dalam draf Peta Jalan Pendidikan. Namun, tetap belum ada kata 'agama' di dalamnya.

"Mewujudukan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong dan berkebhinekaan global," bunyi Visi Pendidikan Indonesia dalam paparan Jumeri.

"Iya [visi itu ada dalam Peta Jalan Pendidikan]. Peta Jalan [Pendidikan] masih dalam proses pengkajian," jelas Jumeri, ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Untuk diketahui, Visi Pendidikan pada Peta Jalan Pendidikan 2035 sempat menuai kritik dan polemik karena tidak memuat kata 'agama'.

Visi Pendidikan pada draf Peta Jalan Pendidikan sebelumnya berbunyi 'Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila'.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menilai keberadaan kata 'agama' penting dimuat dalam Visi Pendidikan karena merupakan salah satu unsur utama kehidupan kebangsaan.

Menanggapi ini, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan pihaknya akan memasukkan frasa 'agama' dalam Visi Pendidikan. Ia sendiri mengaku bingung kenapa tidak adanya 'agama' menjadi perdebatan di kalangan publik.

Mantan bos Go-jek itu menekankan Peta Jalan Pendidikan juga memuat Profil Pelajar Pancasila yang dijadikan acuan pembentukan karakter siswa. Profil itu menyebut karakter pelajar yang 'beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia'.

"Kalau ada aspirasi dari masyarakat kata 'agama' itu penting dalam frasa itu, ya kita silahkan masuk dalam peta jalan. Enggak masalah. Enggak perlu panik, enggak perlu menciptakan polemik, kita terbuka," tuturnya, Rabu (10/3). []