Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akun Lembaga Dakwah PBNU Dicibir Netizen Usai Memprotes Ustadz Khalid Basalamah


BACANEWS.ID - Akun Twitter bernama Lembaga Dakwah PBNU mendapatkan sorotan usai mencuitkan pernyataan berbau protes kepada institusi Polri yang mengundang da’i kondang Khalid Basalamah untuk berceramah di depan ratusan anggota kepolisian perairan dan udara.

Akun tersebut mengungkit kalimat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta anggota Polri untuk ‘belajar ngaji’ kitab kuning kepada PBNU.



“Undang Khalid Basalamah, Di Mana Komitmen Polri? Hal ini tentu berseberangan dengan perintah Kapolri sebelumnya yang meminta semua polisi untuk ngaji kitab kuning dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),” demikian tulis akun Lembaga Dahwah PBNU di Twitter.

Cuitan bernada protes itupun mendapatkan ratusan respon dari warganet.

Warganet mempertanyakan sikap lembaga dakwah PBNU yang terkesan ‘memusuhi’ sesama muslim meskipun selama ini kerap menggaungkan soal bagaimana menghormati perbedaan.

Warganet bertanya, apa kesalahan ustaz Khalid Basalamah hingga kegiatannya di institusi Polri pun seolah dipermasalahkan oleh akun tersebut.

“Memang salahnya dimana ngundang ust Khalid? Sy belum baik, tapi setahu saya, ust salaf intinya cuma balik ke Quran dan Hadist, gak pernah jelekin pemerintah, kalo nge-bid'ah in org enggak sampe mengkufurin, cuma bilang semoga dapet hidayah,” tulis akun athlon suharmanto.

“Umat sudah pinter, jangan mendikte dan memaksakan kehendak dan lalu merendahkan orang lain dengan menganggap klo bukan kelompokmu tidak boleh berdakwah, ulama NU, MD (Muhammadiyah -red) dan kelompok lainnya sama berdakwah dengan sumber yg sama Alquran dan Hadist,” tulis @tiswosolihin6.

“Salahnya dimana mengundang ustadz khalid? dia mengajarkan Apa yang memang ada di Alquran dan Sunnah tidak menambahkan ataupun menguranginya! kurangi iri, hasad, dan dengki! Mmangnya ada ceramah ustadz tsb yang mengrahkan ke radikalisme? Alhamdulillah dakwah salaf sdh semakin menyebar,” tulis Abu Al Barra’.

“Sama yg seiman keras, toleransi macam apa ini? Polisi mau ngaji itu sudah bagus, jangan hasad, sekarang bulan Ramadan lho,” tulis akun kajian Islam.

“Gw NU, gw Tahlil…tp gw juga hormat sama Ust KB..masalah min? hasad lu min,” tulis @bagasrahadi.

“Jujur aja lebih mudah memahami kajiannya Ustadz Khalid daripada ngaji kitab kuning”, tulis adnanbayu10.

“lemah iman lo y bang sm yg tegas tentang aqidah..
sama dangdut baru semangat
keblinger toleransi sih”,
tulis ulwan20_

“Saya tdk sepaham dgn dakwah ust. Khalid, tp komentar seperti ini dr ormas terbesar menunjukan sm saja dgn mereka yg mengaku “ana khoiru minkum””, tulis @raurusan_id.

“Cieeee takut lapaknya kegeruss ya…..”, tulis @negarapasundan.

Beberapa warganet juga heran, pasalnya, dalam postingan lainnya di akun itu, gemar mengangkat soal perbedaan, bahkan antar-agama dan kepercayaan.

Salah satu postingannya yakni membanggakan Gus Miftah yang sedang berceramah di sebuah mimbar dengan tanda salib di belakangnya.

Cuitan itu pula yang dianggap tidak konsisten tentang menyikapi makna perbedaan.

Lantaran akun tersebut seperti mencari kesalahan dari keberadaan Ustaz Khalid Basalamah yang berceramah di depan anggota Polri.

“Aduh admin sesama Sodara Muslim Anda garang amat Bulan Romadhon lagi??’ kepada non muslim anda teriak Toleransi.Bingung saya sebagai orang awam,” tulis warganet bernama Tian.

(Tribunnews)