Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DAYA RUSAK JOKOWI LUAR BIASA?



DAYA RUSAK JOKOWI LUAR BIASA?

Oleh: Ahmad Khozinudin (Advokat Muslim)

Media sosial (medsos) Twitter dihebohkan dengan tagar 'Daya Rusak Jokowi Luar Biasa' yang trending pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Melalui tagar tersebut, para netizen nampak mengkritisi pemerintah dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait demokrasi, hukum, dan penanganan Covid-19 yang mereka nilai telah gagal.

Netizen melayangkan sejumlah argumen soal hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Begitupula soal kegagalan menangani pandemi Covid-19 ini.

Ingat Jokowi jadi ingat Sepupu Stanley. Stanley adalah sepupu dari Spongebob yang selalu membuat kesal. Setiap benda yang dia pegang pasti rusak. Dan Spongebob akan selalu menutupi kesalahan dari Stanley.

Jika anda penggemar serial Spongebob Squarepants, pasti pernah menonton episode sepupu Stanley. Tuan Crabs begitu riang, ketika Plankton memperkerjakan Stanley, semua bisnis Plankton kacau balau dibuatnya.

Jokowi kira-kira demikian, setiap urusan yang dipegang Jokowi jadi berantakan. Bukannya untung, malah buntung.

PLN dulu untung beliung, disentuh Jokowi jadi berantakan. Utangnya mencapai Rp. 500 triliun, sementara tarif listrik kian melangit.

Garuda Indonesia, maskapai kebanggaan negeri kolaps. ancaman PHK tidak bisa dihindari, utang Garuda sudah mencapai Rp. 70 Triliun.

Asuransinya Jiwasraya dan Asabri, berantakan di era Jokowi. Bukannya menghasilkan, keduanya justru harus disuntik APBN demi keberlangsungannya.

Utang Negara, naik pesat hingga diatas Rp. 6.500 triliun. Itu belum dihitung utang BUMN, kalau dijumlah total bisa diatas Rp. 8.000 Triliun. Didik J Rachbini memprediksi utang Indonesia bisa sampai Rp. 10.000 triliun hingga akhir periode Jokowi.

Tambang di obral murah kepada swasta dan korporasi, asing maupun aseng. Bukannya mengelola sendiri melalui BUMN tambang, Jokowi justru mengobral tambang dengan mengeluarkan UU No 3 tahun 2020 tentang perubahan UU pertambangan minerba.

Hutan dan lingkungan, rusak parah. Apalagi setelah dikeluarkannya UU Omnibus Law, eksploitasi alam dan lingkungan menjadi tidak terkendali. Orientasi pengelolaan SDA hanya pada duit, tidak memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan pelestarian ekosistem alam.

Kalau mau ditulis semua, mungkin tidak cukup waktu 365 hari kali 25 jam untuk menuliskannya. Pada pokoknya, daya rusak Jokowi memang sangat mengkhawatirkan. Semua yang disentuh Jokowi, berantakan.

Wajar saja, jika banyak rakyat yang meminta Jokowi mundur. Mundur akan meminimalisir potensi kerusakan bangsa ini. (*)