Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Abu Janda Merapat ke Prabowo, ADA APA?




Apa yang anda lihat dari foto sampah Abu Janda bersama Pak Prabowo ini?

Kawan-kawan yang selalu saya sebut lugu berpolitik akan menjawab "Amunisi untuk bahan mencaci-maki Prabowo".

Makanya saya sedih.

Ya, setelah Pak Jokowi tidak bisa maju lagi karena aturan Konstitusi, maka tidak ada lagi lawan yang sepadan bagi Pak Prabowo. Maju bersama Mbak Puan. Selesai sudah Pilpres 2024.

Popularitas, Elektabilitas, dan paling penting Pak Prabowo sekarang ada didalam Pemerintahan, punya kaki dan tangan di dalam kekuasaan, adalah hampir menjadi jaminan 2024 sudah ditangan.

Nah bangsat bangsa seperti Abu Janda bisa mencium posisi Pak Prabowo diatas angin ini. Makanya dia mendekat. Bagaikan anjing kurap. Sekalipun anjing tapi daya ciumnya tetap luar biasa. Tahu calon Presiden selanjutnya. Makanya dia mendekat dan merapat.

Sayangnya disaat bersamaan kita yang dulu di 2019 adalah Gerbong Pak Prabowo malah menjaga jarak. Menyedihkan. Terlalu lugu memahami kondisi politik sekarang. Akhirnya kita selamanya akan menjadi penonton diluar lingkaran.

Sahabat-sahabatku yang abang sayang. Belajar dan mulailah kita menerima kenyataan. Selama kita berada diluar kekuasaan, makanya selamanya kita akan menjadi anak tiri di Negeri sendiri. Jangankan menjaga Ulama yang kita hormati. Kedepan bahkan mempertahankan harga diri sendiripun kita tidak akan mampu.

Jadi ketika kawan-kawan merasa bersyukur melihat foto Abu Janda-Prabowo ini. Berbahagia karena mendapatkan amunisi untuk mencaci-maki Pak Prabowo, saya malah bersedih, karena tandanya kita kembali lagi jadi bulan-bulanan para buzzer Provokator pemecah-belah bangsa.

Saya sudah belajar dari Pilpres 2014 dan 2019. Penentu kemenangan yang sesungguhnya adalah siapa yang paling kuat dan mampu melobi kekuatan antar faksi di Kekuasaan.

Coba merenung, lupakan dulu keluguan apalagi kebencian kita. Kata kuncinya adalah "KONDISI POLITIK SEKARANG". Jawabannya cuma Prabowo Subianto.

Kebetulan beliau adalah orang yang sama yang mati-matian kita dukung di Pilpres 2019.

"Tapi justru itu. Dia berkhianat bang!"

"Berkhianat dimata kita yang lugu memahami KONDISI POLITIK SEKARANG. Tapi sebenarnya itu adalah tindakan paling cerdas kalau kita mau memegang kekuasan. Karena kalau Pak Prabowo tetap Oposisi seperti yang beliau lakukan di 2014. Maka Pilpres 2024 adalah kisah berulang dari Pilpres 2019"

PAHAMILAH !


(By Azwar Siregar)